Beberapa waktu yang lalu, dunia kesehatan Indonesia
dihebohkan dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Asmat, Papua. Meskipun
status KLB tersebut telah resmi dicabut, namun ini tidak membuat sejumlah
lembaga untuk datang ke Provinsi Papua, tepatnya di Kabupaten Asmat. Salah
satunya oleh Sekolah Tinggi Theologia IKAT melalui pelayanan Pengabdian Masyarakatnya.
Ditemui di bilangan Jakarta Selatan, di sela-sela acara
pengucapan syukur atas kembalinya Tim LPPM STT IKAT dari Asmat beberapa waktu
lalu, DR. Donna Sampaleng M.PD menyampaikan bahwa, Tim STT IKAT (yang hingga
kini tercatat sebagai satu-satunya sekolah tinggi theologia yang berangkat ke
Asmat), telah menyelesaikan sebuah kegiatan pelayanan di Asmat, Papua terkait dengan status KLB di Asmat beberapa waktu lalu.
“Bukan untuk Show Off, tapi untuk berbagi informasi
siapa tahu ada yang berbeban dengan pelayanan ini, karena kita pergi bukan
untuk sekedar bawa bantuan, pakaian dan makanan, tapi lebih kepada berpikir
bagaiamana kelak kita buat sesuatu yang berdampak lebih panjang,” jelas Ibu Donna yang juga adalah Ketua II STT IKAT.
Tim STT IKAT yang beranggotakan kurang lebih 10 orang
ini melakukan tiga kegiatan yang dilakukan di sana, Pengobatan, Penyuluhan
Kesehatan dan Penyuluhan Income Generating (untuk membangun ekonomi masyarakat
setempat). Kegiatan itu dilaksanakan sejak 22 Februari sampai 1 Maret 2018.
Turut serta juga dua dokter ahli yaitu dokter spesialis kandungan, dr. Yanto
dan dr. Zacharia, spesialis anak, Ketua Tim dan juga Ketua III STT IKAT, DR.
Simon Baitanu M.TH, DR. Donna Sampaleng M.PD serta tiga dari unsur gereja, tiga
dari unsur mahasiswa dan Bapak Marcell Lumintang sebagai dokumenter dari STT IKAT.
Dengan akses perjalanan yang cukup berat, Tim sampai di
Asmat dengan mengkordinasikan semua bantuan ke Gereja setempat, yaitu Gereja
Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI). Terhadap isu gizi buruk karena
kelaparan, masyarakat setemput mengaku menentang pendapat tersebut. “Bahwa
mereka tidak gizi buruk karena kelaparan. Mereka itu kekurangan akses serta pengetahuan tentang gizi yang baik.” terang Donna.
Hal itulah yang membuat Tim LPPM STT IKAT memberikan
tiga kegiatan yang bertujuan, tidak hanya untuk memberikan pengobatan kepada
masyarakat Asmat, tetapi juga penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan termasuk pengetahuan untuk peningkatan ekonomi masyarakat Asmat.
Setelah kunjungan yang pertama ini, diharapkan nantinya Tim LPPM STT IKAT kembali melakukan kunjungan lanjutan ke Asmat. Terkait dengan rencana tersebut, Ibu Donna mengharapkan adanya dukungan baik doa maupun dana dari pihak-pihak yang ingin membantu tim LPPM STT IKAT ini.